Pages

Saturday 31 December 2011

Asal Mula Danau Si Losung Dan Si Pinggan

        Alkisah, pada zaman dahulu di daerah Silaban, Tapanuli Utara sekarang Humbang Hasundutan , hiduplah sepasang suami-istri yang memiliki dua orang anak laki-laki. Yang sulung bernama Datu Dalu, sedangkan yang bungsu bernama Sangmaima. Ayah mereka adalah seorang ahli pengobatan dan jago silat. Sang Ayah ingin kedua anaknya itu mewarisi keahlian yang dimilikinya. Oleh karena itu, ia sangat tekun mengajari mereka cara meramu obat dan bermain silat sejak masih kecil, hingga akhirnya mereka tumbuh menjadi pemuda yang gagah dan pandai mengobati berbagai macam penyakit.
Pada suatu hari, ayah dan ibu mereka pergi ke hutan untuk mencari tumbuhan obat-obatan. Akan tetapi saat hari sudah menjelang sore, sepasang suami-istri itu belum juga kembali. Akhirnya, Datu Dalu dan adiknya memutuskan untuk mencari kedua orang tua mereka. Sesampainya di hutan, mereka menemukan kedua orang tua mereka telah tewas diterkam harimau.
Dengan sekuat tenaga, kedua abang-adik itu membopong orang tua mereka pulang ke rumah. Usai acara penguburan, ketika hendak membagi harta warisan yang ditinggalkan oleh orang tua mereka, keduanya baru menyadari bahwa orang tua mereka tidak memiliki harta benda, kecuali sebuah tombak pusaka. Menurut adat yang berlaku di daerah itu, apabila orang tua meninggal, maka tombak pusaka jatuh kepada anak sulung. Sesuai hukum adat tersebut, tombak pusaka itu diberikan kepada Datu Dalu, sebagai anak sulung.
Pada suatu hari, Sangmaima ingin meminjam tombak pusaka itu untuk berburu babi di hutan. Ia pun meminta ijin kepada abangnya.
“Bang, bolehkah aku pinjam tombak pusaka itu?”
“Untuk keperluan apa, Dik?”
“Aku ingin berburu babi hutan.”
“Aku bersedia meminjamkan tombak itu, asalkan kamu sanggup menjaganya jangan sampai hilang.”
“Baiklah, Bang! Aku akan merawat dan menjaganya dengan baik.”
Setelah itu, berangkatlah Sangmaima ke hutan. Sesampainya di hutan, ia pun melihat seekor babi hutan yang sedang berjalan melintas di depannya. Tanpa berpikir panjang, dilemparkannya tombak pusaka itu ke arah binatang itu. “Duggg…!!!” Tombak pusaka itu tepat mengenai lambungnya. Sangmaima pun sangat senang, karena dikiranya babi hutan itu sudah roboh. Namun, apa yang terjadi? Ternyata babi hutan itu melarikan diri masuk ke dalam semak-semak.
“Wah, celaka! Tombak itu terbawa lari, aku harus mengambilnya kembali,” gumam Sangmaima dengan perasaan cemas.
Ia pun segera mengejar babi hutan itu, namun pengejarannya sia-sia. Ia hanya menemukan gagang tombaknya di semak-semak. Sementara mata tombaknya masih melekat pada lambung babi hutan yang melarikan diri itu. Sangmaima mulai panik.
“Waduh, gawat! Abangku pasti akan marah kepadaku jika mengetahui hal ini,” gumam Sangmaima.
Namun, babi hutan itu sudah melarikan diri masuk ke dalam hutan. Akhirnya, ia pun memutuskan untuk kembali ke rumah dan memberitahukan hal itu kepada Abangnya.
“Maaf, Bang! Aku tidak berhasil menjaga tombak pusaka milik Abang. Tombak itu terbawa lari oleh babi hutan,” lapor Sangmaima.
“Aku tidak mau tahu itu! Yang jelas kamu harus mengembalikan tombok itu, apa pun caranya,” kata Datu Dalu kepada adiknya dengan nada kesal.”
Baiklah, Bang! Hari ini juga aku akan mencarinya,” jawab Sangmaima.
“Sudah, jangan banyak bicara! Cepat berangkat!” perintah Datu Dalu.
Saat itu pula Sangmaima kembali ke hutan untuk mencari babi hutan itu. Pencariannya kali ini ia lakukan dengan sangat hati-hati. Ia menelesuri jejak kaki babi hutan itu hingga ke tengah hutan. Sesampainya di tengah hutan, ia menemukan sebuah lubang besar yang mirip seperti gua. Dengan hati-hati, ia menyurusi lubang itu sampai ke dalam. Alangkah terkejutnya Sangmaima, ternyata di dalam lubang itu ia menemukan sebuah istana yang sangat megah.
“Aduhai, indah sekali tempat ini,” ucap Sangmaima dengan takjub.
“Tapi, siapa pula pemilik istana ini?” tanyanya dalam hati.
Oleh karena penasaran, ia pun memberanikan diri masuk lebih dalam lagi. Tak jauh di depannya, terlihat seorang wanita cantik sedang tergeletak merintih kesakitan di atas pembaringannya. Ia kemudian menghampirinya, dan tampaklah sebuah mata tombak menempel di perut wanita cantik itu. “Sepertinya mata tombak itu milik Abangku,” kata Sangmaima dalam hati. Setelah itu, ia pun menyapa wanita cantik itu.
“Hai, gadis cantik! Siapa kamu?” tanya Sangmaima.
“Aku seorang putri raja yang berkuasa di istana ini.”
“Kenapa mata tombak itu berada di perutmu?”
“Sebenarnya babi hutan yang kamu tombak itu adalah penjelmaanku.”
“Maafkan aku, Putri! Sungguh aku tidak tahu hal itu.”
“Tidak apalah, Tuan! Semuanya sudah terlanjur. Kini aku hanya berharap Tuan bisa menyembuhkan lukaku.”
Berbekal ilmu pengobatan yang diperoleh dari ayahnya ketika masih hidup, Sangmaima mampu mengobati luka wanita itu dengan mudahnya. Setelah wanita itu sembuh dari sakitnya, ia pun berpamitan untuk mengembalikan mata tombak itu kepada abangnya.
Abangnya sangat gembira, karena tombak pusaka kesayangannya telah kembali ke tangannya. Untuk mewujudkan kegembiraan itu, ia pun mengadakan selamatan, yaitu pesta adat secara besar-besaran. Namun sayangnya, ia tidak mengundang adiknya, Sangmaima, dalam pesta tersebut. Hal itu membuat adiknya merasa tersinggung, sehingga adiknya memutuskan untuk mengadakan pesta sendiri di rumahnya dalam waktu yang bersamaan. Untuk memeriahkan pestanya, ia mengadakan pertunjukan dengan mendatangkan seorang wanita yang dihiasi dengan berbagai bulu burung, sehingga menyerupai seekor burung Ernga. Pada saat pesta dilangsungkan, banyak orang yang datang untuk melihat pertunjukkan itu.
Sementara itu, pesta yang dilangsungkan di rumah Datu Dalu sangat sepi oleh pengunjung. Setelah mengetahui adiknya juga melaksanakan pesta dan sangat ramai pengunjungnya, ia pun bermaksud meminjam pertunjukan itu untuk memikat para tamu agar mau datang ke pestanya.
“Adikku! Bolehkah aku pinjam pertunjukanmu itu?”
“Aku tidak keberatan meminjamkan pertunjukan ini, asalkan Abang bisa menjaga wanita burung Ernga ini jangan sampai hilang.”
“Baiklah, Adikku! Aku akan menjaganya dengan baik.”
Setelah pestanya selesai, Sangmaima segera mengantar wanita burung Ernga itu ke rumah abangnya, lalu berpamitan pulang. Namun, ia tidak langsung pulang ke rumahnya, melainkan menyelinap dan bersembunyi di langit-langit rumah abangnya. Ia bermaksud menemui wanita burung Ernga itu secara sembunyi-sembunyi pada saat pesta abangnya selesai.
Waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba. Pada malam harinya, Sangmaima berhasil menemui wanita itu dan berkata:
“Hai, Wanita burung Ernga! Besok pagi-pagi sekali kau harus pergi dari sini tanpa sepengetahuan abangku, sehingga ia mengira kamu hilang.”
“Baiklah, Tuan!” jawab wanita itu.
Keesokan harinya, Datu Dalu sangat terkejut.
Wanita burung Ernga sudah tidak di kamarnya. Ia pun mulai cemas, karena tidak berhasil menjaga wanita burung Ernga itu. “Aduh, Gawat! Adikku pasti akan marah jika mengetahui hal ini,” gumam Datu Dalu. Namun, belum ia mencarinya, tiba-tiba adiknya sudah berada di depan rumahnya.
“Bang! Aku datang ingin membawa pulang wanita burung Ernga itu.
Di mana dia?” tanya Sangmaima pura-pura tidak tahu.
“Maaf Adikku! Aku telah lalai, tidak bisa menjaganya. Tiba-tiba saja dia menghilang dari kamarnya,” jawab Datu Dalu gugup.
“Abang harus menemukan burung itu,” seru Sangmaima.
“Dik! Bagaimana jika aku ganti dengan uang?” Datu Dalu menawarkan.
Sangmaima tidak bersedia menerima ganti rugi dengan bentuk apapun. Akhirnya pertengkaran pun terjadi, dan perkelahian antara adik dan abang itu tidak terelakkan lagi. Keduanya pun saling menyerang satu sama lain dengan jurus yang sama, sehingga perkelahian itu tampak seimbang, tidak ada yang kalah dan menang.
Datu Dalu kemudian mengambil lesung lalu dilemparkan ke arah adiknya. Namun sang Adik berhasil menghindar, sehingga lesung itu melayang tinggi dan jatuh di kampung Sangmaima. Tanpa diduga, tempat jatuhnya lesung itu tiba-tiba berubah menjadi sebuah danau. Oleh masyarakat setempat, danau tersebut diberi nama Danau Si Losung.
Sementara itu, Sangmaima ingin membalas serangan abangnya. Ia pun mengambil piring lalu dilemparkan ke arah abangnya. Datu Dalu pun berhasil menghindar dari lemparan adiknya, sehingga piring itu jatuh di kampung Datu Dalu yang pada akhirnya juga menjadi sebuah danau yang disebut dengan Danau Si Pinggan.
Demikianlah cerita tentang asal-mula terjadinya Danau Si Losung dan Danau Si Pinggan di daerah Silahan, Kecamatan Lintong Ni Huta, Kabupaten Tapanuli Utara.
Cerita di atas termasuk ke dalam cerita rakyat teladan yang mengandung pesan-pesan moral. Ada dua pesan moral yang dapat diambil sebagai pelajaran, yaitu agar tidak bersifat curang dan egois.
- sifat curang. Sifat ini tercermin pada sifat Sangmaima yang telah menipu abangnya dengan menyuruh wanita burung Ernga pergi dari rumah abangnya secara sembunyi-sembunyi, sehingga abangnya mengira wanita burung Ernga itu hilang. Dengan demikian, abangnya akan merasa bersalah kepadanya.
- sifat egois. Sifat ini tercermin pada perilaku Sangmaima yang tidak mau memaafkan abangnya dan tidak bersedia menerima ganti rugi dalam bentuk apapun dari abangnya.
note: Ernga – kumbang hijau yang menyerupai burung, yang sangat nyaring suaranya ketika menjerit pada waktu maghrib.

Saturday 24 December 2011

PERINTAH-PERINTAH DALAM CONFIGURASI INTERNET


PERINTAH-PERINTAH DALAM CONFIGURASI INTERNET

Pendahuluan
Langkah inisialisasi yang digunakan untuk mengkonfigurasi router tidaklah terlalu sulit. Cisco IOS menyediakan banyak tool yang dapat digunakan untuk ditambahkan dalam file konfigurasi. Diharapkan setelah melewati modul ini, Anda akan mampu:
- Memberi nama ke router
- Setting password
- Memahami perintah show
- Mengkonfigurasi interface serial
- Mengkonfigurasi interface Ethernet
- Menjalankan perubahan router
- Menyimpan perubahan konfigurasi
- Mengkonfigurasi deskripsi interface
- Mengkonfigurasi message-of-the-day banner
- Mengkonfigurasi table host
- Memahami betapa pentingnya backup dan dokumentasi file konfigurasi

1. Konfigurasi router

CLI command mode
Semua konfigurasi CLI akan merubah router ke global configuration atau global config. Global config adalah mode konfigurasi paling utama. Global config digunakan dalam router untuk menjalankan perintah-perintah konfigurasi. Prompt yang ditunjukkan pada mode global config:
Router#configure terminal
Router(config)#
Di bawah ini adalah beberapa mode yang dapat masuk ke mode global config:
- interface mode
- Line mode
- Router mode
- Subinterface mode
- Controller mode

Ketik exit dari salah satu mode di atas akan kembali ke mode global config. Penekanan Ctrl-Z akan kembali ke privileged EXEC mode.

Konfigurasi nama router
Sebuah router seharusnya mempunyai nama yang unique. Pemberian nama pada router adalah langkah awal konfigurasi router.
Router(config)#hostname Tokyo
Tokyo(config)#
Saat ditekan Enter, prompt akan berubah dari default hostname ke Tokyo.
Konfigurasi password
Password seharusnya selalu dikonfigurasikan untuk virtual terminal (vty) dan console terminal. Password juga berguna untuk mengontrol akses ke privileged EXEC mode sehingga hanya orang-orang tertentu yang hanya bias melakukan perubahan setting router.
Perintah di bawah ini digunakan untuk setup password pada console terminal:
Router(config)#line console 0
Router(config-line)#login
Router(config-line)#password <password >
Password harus di-set di satu atau lebih terminal vty untuk memberikan hak askes user yang melakukan koneksi melalui telnet. Umumnya cisco router memiliki terminal vty 0 sampai 4. Beberapa tipe lain mungkin memiliki jumlah terminal vty berbeda. Perintah berikut digunakan untuk setting password pada terminal vty:
Router(config)#line vty 0 4
Router(config-line)#login
Router(config-line)#password <password >
Perintah enable password dan enable secret digunakan untuk masuk ke privileged EXEC mode. Perintah enable password hanya digunakan jika
enable secret belum di-set. Perintah enable secret seharusnya digunakan, karena enable secret adalah password yang terenkripsi. Sedangkan enable password tidak terenkripsi. Di bawah ini adalah perintah yang digunakan untuk setup password:
Router(config)#enable password <password >
Router(config)#enable secret <password >
Kadang-kadang sangat tidak aman kalau membiarkan password dalam keadaan clear text di layar terminal console dari hasil perintah show running-config atau show startup-config. Untuk menghindari hal tersebut digunakan perintah seperti berikut:
Router(config)#service password-encryption
Perintah di atas akan memberikan tampilan password secara terenkripsi. Perintah enable secret menggunakan algoritma MD5 untuk enkripsi.

Perintah-perintah show
- Show interfaces – untuk menampilkan statistic semua interface router. Untuk menampilkan statistic interface tertentu, menggunakan perintah show interfaces diikuti dengan nomor port/slot interface seperti perintah di bawah ini.

Router#show interfaces serial 0/1
- Show controllers serial – menampilkan informasi khusus hardware interface. Perintah ini harus di-set termasuk nomor port/slot dari interface serial. Contoh :

Router#show controllers serial 0/1
- Show clock – menampilkan setting waktu di router.
- Show hosts – manmapilkan daftar cache dari nama host dan alamatnya.
- Show users – manmpilkan semua user yang konek ke router.

amang@eepis-its.edu 33

- Show history – menampilkan history dari perintah-perintah yang telah dilakukan.
- Show flash – menampilkan informasi tentang flash memory dan file-file IOS apa saja yang tersimpan di sana.
- Show version – menampilkan informasi tentang versi software yang sekarang sedang jalan lengkap dengan informasi hardware dan device.
- Show arp – menampilkan tabel ARP router.
- Show protocols – menampilkan status interface baik secara global maupun khusu dari protokol layer 3 yang terkonfigurasi.
- Show startup-config – menampilkan isi file konfigurasi yang tersimpan di NVRAM
- Show running-config – menampilkan isi file konfigurasi yang sedang jalan atau konfigurasi dari interface atau informasi map class.

Konfigurasi interface serial
Langkah-langkah untuk mengkonfigurasi interface serial adalah:
- Masuk ke global configuration mode
- Masuk interface mode
- Menentukan alamat interface dan subnet masknya
- Seting clock rate jika terhubung dengan kabel DCE. Tidak perlu seting clock rate jika terhubung dengan kabel DTE
- Hidupkan interface

Tiap-tiap interface serial harus memiliki IP address dan subnet mask untuk routing paket IP. Konfigurasi IP address sebagai berikut:
Router(config)#interface serial 0/0
Router(config-if)#ip address <ip address > <netmask >
Interface serial memerlukan sinyal clock untuk mengontrol timing dari komunikasi. Umumnya peralatan DCE seperti CSU/DSU memberikan clock itu. Secara default, cisco router adalah peralatan DTE tapi bias dikonfigurasi sebagai peralatan DCE.
Pada link serial yang terhubung langsung, seperti konfigurasi di Lab, salah satu sisi harus di-set sebagai DCE dan harus di-set sinyal clocknya. Untuk seting clock dan speed dengan menggunakan perintah clock rate. Clock rate yang disediakan dalam bits per second adalah 1200, 2400, 9600, 19200,38400, 56000, 64000, 72000, 125000, 148000, 500000, 800000, 1000000, 1300000, 2000000, atau 4000000. Setting tergantung dari kapasitas interface.
Secara default interface dalam keadaan off atau disabled. Untuk menghidupkannya atau enable dengan menggunakan perintah no shutdown. Jika ingin mengembalikan ke keadaan off lagi cukup dimasukkan perintah shutdown.
Di lab, clock rate biasanya di-set ke 56000. perintah yang digunakan untuk seting clock rate sebagai berikut:

Router(config)#interface serial 0/0
Router(config-if)#clock rate 56000
Router(config-if)#no shutdown

Melakukan perubahan konfigurasi
Sebelum melakukan perubahan, biasanya melihat dulu configurasi yang sedang jalan dengan perintah show running-config. Jika variable yang ditampilkan tidak benar, untuk memperbaikinya dengan cara seperti berikut:
- Gunakan no di depan perintah
- Kembalikan file konfigurasi awal dari NVRAM
- Salin file konfigurasi dari TFTP server
- Hapus file startup konfigurasi dengan perintah erase startup-config, kemudian restart dan masuk ke setup mode

Untuk menyimpan konfigurasi ke file startup konfigurasi dalam NVRAM, masuk ke privileged EXEC mode. Seperti perintah di bawah ini.
Router#copy running-config startup-configMelakukan perubahan konfigurasi
Sebelum melakukan perubahan, biasanya melihat dulu configurasi yang sedang jalan dengan perintah show running-config. Jika variable yang ditampilkan tidak benar, untuk memperbaikinya dengan cara seperti berikut:
- Gunakan no di depan perintah
- Kembalikan file konfigurasi awal dari NVRAM
- Salin file konfigurasi dari TFTP server
- Hapus file startup konfigurasi dengan perintah erase startup-config, kemudian restart dan masuk ke setup mode

Untuk menyimpan konfigurasi ke file startup konfigurasi dalam NVRAM, masuk ke privileged EXEC mode. Seperti perintah di bawah ini.
Router#copy running-config startup-configMelakukan perubahan konfigurasi
Sebelum melakukan perubahan, biasanya melihat dulu configurasi yang sedang jalan dengan perintah show running-config. Jika variable yang ditampilkan tidak benar, untuk memperbaikinya dengan cara seperti berikut:
- Gunakan no di depan perintah
- Kembalikan file konfigurasi awal dari NVRAM
- Salin file konfigurasi dari TFTP server
- Hapus file startup konfigurasi dengan perintah erase startup-config, kemudian restart dan masuk ke setup mode

Untuk menyimpan konfigurasi ke file startup konfigurasi dalam NVRAM, masuk ke privileged EXEC mode. Seperti perintah di bawah ini.
Router#copy running-config startup-configMelakukan perubahan konfigurasi
Sebelum melakukan perubahan, biasanya melihat dulu configurasi yang sedang jalan dengan perintah show running-config. Jika variable yang ditampilkan tidak benar, untuk memperbaikinya dengan cara seperti berikut:
- Gunakan no di depan perintah
- Kembalikan file konfigurasi awal dari NVRAM
- Salin file konfigurasi dari TFTP server
- Hapus file startup konfigurasi dengan perintah erase startup-config, kemudian restart dan masuk ke setup mode

Untuk menyimpan konfigurasi ke file startup konfigurasi dalam NVRAM, masuk ke privileged EXEC mode. Seperti perintah di bawah ini.
Router#copy running-config startup-configMelakukan perubahan konfigurasi
Sebelum melakukan perubahan, biasanya melihat dulu configurasi yang sedang jalan dengan perintah show running-config. Jika variable yang ditampilkan tidak benar, untuk memperbaikinya dengan cara seperti berikut:
- Gunakan no di depan perintah
- Kembalikan file konfigurasi awal dari NVRAM
- Salin file konfigurasi dari TFTP server
- Hapus file startup konfigurasi dengan perintah erase startup-config, kemudian restart dan masuk ke setup mode

Untuk menyimpan konfigurasi ke file startup konfigurasi dalam NVRAM, masuk ke privileged EXEC mode. Seperti perintah di bawah ini.
Router#copy running-config startup-configMelakukan perubahan konfigurasi
Sebelum melakukan perubahan, biasanya melihat dulu configurasi yang sedang jalan dengan perintah show running-config. Jika variable yang ditampilkan tidak benar, untuk memperbaikinya dengan cara seperti berikut:
- Gunakan no di depan perintah
- Kembalikan file konfigurasi awal dari NVRAM
- Salin file konfigurasi dari TFTP server
- Hapus file startup konfigurasi dengan perintah erase startup-config, kemudian restart dan masuk ke setup mode

Untuk menyimpan konfigurasi ke file startup konfigurasi dalam NVRAM, masuk ke privileged EXEC mode. Seperti perintah di bawah ini.
Router#copy running-config startup-config



COMMON INTERFACE

Antarmuka yang umum
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Berbagai komponen Conditional Access
Antarmuka yang umum skema
DVB-Receiver dengan modul Antarmuka Umum

Dalam Digital Video Broadcasting, Interface Common interkoneksi digital yang diperluas ditemukan di pasar TV digital. Hal ini juga dikenal sebagai DVB-CI untuk Digital Video Broadcast Antarmuka umum.

Semua peralatan Antarmuka umum harus sesuai dengan standar EN 50221-1997. Ini adalah standar yang ditetapkan yang memungkinkan penambahan modul akses bersyarat (CAM) dalam Receiver DTV, untuk disesuaikan dengan berbagai jenis kriptografi. Memang, salah satu kekuatan utama Digital Video Broadcasting adalah pilihan menerapkan kemampuan akses yang diperlukan tergantung pada Interface umum.

Hal ini memungkinkan penyiaran untuk menggunakan modul yang berisi solusi dari pemasok yang berbeda dalam sistem broadcast yang sama, sehingga meningkatkan pilihan mereka dan anti-pembajakan pilihan.

Interkoneksi ini dibentuk antara host dan modul. Contoh dari sebuah host adalah televisi digital atau digital set-top box. EN 50221 spesifikasi memungkinkan banyak jenis modul tetapi hanya Modul Conditional Access (CAM) telah menemukan popularitas karena pasar TV berbayar.
















PERINTAH-PERINTAH DASAR LINUX
Sebagai panduan Anda, berikut adalah daftar perintah secara alfabet. Sebenarnya, Anda dapat saja '''menekan tab dua kali''' untuk melihat semua kemungkinan perintah yang dapat digunakan. Misalnya Anda ingin mengetahui perintah apa saja yang dimulai dengan huruf a, maka Anda cukup mengetikkan '''a''' lalu tekan tab dua kali!
Daftar Perintah Menurut Alfabet
 & adduser alias bg cat cd chgrp chmod chown cp fg find grep gzip halt hostname kill less login logout ls man mesg mkdir more mount mv passwd pwd rm rmdir shutdown su tail talk tar umount unalias unzip wall who xhost + xset zip
1.      &
Perintah '''&''' digunakan untuk menjalan perintah di belakang (''background'')
Contoh:
 '''wget''' http://id.wikibooks.org '''&'''
Perintah '''&''' dipakai dibelakang perintah lain untuk menjalankannya di ''background''. Apa itu jalan di background? Jalan di''background'' maksudnya adalah kita membiarkan sistem untuk menjalankan perintah sendiri tanpa partisipasi kita, dan membebaskan shell/command prompt agar bisa dipergunakan menjalankan perintah yang lain.
Lihat juga:
:Silahkan lihat juga perintah '''bg''' dan '''fg'''.
2.      Adduser
Perintah '''adduser''' digunakan untuk menambahkan user.
Biasanya hanya dilakukan oleh ''root'' untuk menambahkan user atau account yg baru. Setelah perintah ini bisa dilanjutkan dengan perintah passwd, yaitu perintah untuk membuat password bagi user tersebut.
Contoh:
 # '''adduser''' vicky
 # '''passwd''' anakkota#
Perhatikan bahwa semua perintah yang membutuhkan akses root, di sini saya tulis dengan dengan menggunakan tanda '''#''', untuk memudahkan Anda membedakannya dengan perintah yang tidak perlu akses root. Jika Anda menjalankan perintah '''adduser''', Anda akan diminta memasukkan password untuk user yang Anda buat. Isikan password untuk user baru tersebut dua kali dengan kata yang sama.




3.      Alias
Digunakan untuk memberi nama lain dari sebuah perintah. Alias digunakan untuk memudahkan agar tidak harus mengetikkan perintah yang panjang, tapi cukup aliasnya saja. Misalnya bila Anda ingin perintah '''ls''' dapat juga dijalankan dengan mengetikkan perintah dir, maka buatlah aliasnya sbb: $ '''alias''' dir=ls
Kalau Anda suka dengan tampilan berwarna-warni, cobalah bereksperimen dengan perintah berikut:
 $ '''alias''' dir="ls -ar --color:always". Untuk melihat perintah-perintah apa saja yang mempunyai nama lain saat itu, cukup ketikkan '''alias''' saja (tanpa argumen). Lihat juga perintah '''unalias'''.
4.      Apt-Cache
Untuk mencari aplikasi yang telah didownload oleh apt-get.
 $ '''apt-cache search''' apache2
5.      Apt-Get
Untuk menginstall atau uninstall aplikasi di linux, sebagian keluarga linux yang menggunakan adalah debian dan turunannya.
Contoh untuk menginstall aplikasi apache:
 $ '''apt-get install''' apache2
Untuk mengecek pembaruan dari aplikasi yang terinstall di linux.
 $ '''apt-get update'''
Untuk memperbarui aplikasi di linux, biasanya digunakan setelah apt-get update.
 $ '''apt-get upgrade'''
6.      Bg
Untuk maminta sebuah proses yang dihentikan sementara(suspend) agar berjalan di background. Misalnya Anda sedang menjalankan sebuah perintah di foreground (tanpa diakhiri perintah '''&''') dan suatu saat Anda membutuhkan shell tersebut maka Anda dapat memberhentikan sementara perintah tersebut dengan '''Ctrl-Z''' kemudian ketikan perintah '''bg''' untuk menjalakannya di background. Dengan cara ini Anda telah membebaskan shell tapi tetap mempertahankan perintah lama berjalan di background. Lihat juga perintah '''fg'''.
7.      Cat
Menampilkan isi dari sebuah file di layar.
Contoh:
 $ '''cat''' /nama/suatu/file


8.      Cd
[ubuntu@fujitsu ubuntu]$ cd /usr/X11R6/bin
[ubuntu@fujitsu ubuntu bin]$ pwd
9.      Chgrp
Perintah ini digunakan untuk merubah kepemilikan kelompok file atau direktori. Misalnya untuk memberi ijin pada kelompok atau grup agar dapat mengakses suatu file. Sintaks penulisannya adalah sbb:
 # '''chgrp''' <grup baru> <file>
<ref>ggggg</ref>===chmod===
Digunakan untuk menambah dan mengurangi ijin pemakai untuk mengakses file atau direktori. Anda dapat menggunakan sistem numeric coding atau sistem letter coding. Ada tiga jenis permission/perijinan yang dapat dirubah yaitu:
#'''r''' untuk read,
#'''w''' untuk write, dan
#'''x''' untuk execute.
Dengan menggunakan letter coding, Anda dapat merubah permission diatas untuk masing-masing '''u''' (user), '''g''' (group), '''o''' (other) dan '''a''' (all) dengan hanya memberi tanda plus ('''+''') untuk menambah ijin dan tanda minus ('''-''') untuk mencabut ijin.  Misalnya untuk memberikan ijin baca dan eksekusi file coba1 kepada owner dan group, perintahnya adalah:
 $ '''chmod''' ug+rx coba1
Untuk mencabut ijin-ijin tersebut:
 $ '''chmod''' ug-rx coba1
Dengan menggunakan sitem ''numeric coding'', ''permission'' untuk user, group dan other ditentukan dengan menggunakan kombinasi angka-angka, 4, 2 dan 1 dimana 4 (read), 2 (write) dan 1 (execute).
Misalnya untuk memberikan ijin baca(4), tulis(2) dan eksekusi(1) file coba2 kepada owner, perintahnya adalah:
 $ '''chmod''' 700 coba2
testing dicoba
 $ '''chmod''' 644 coba3
Perhatian: Jika Anda hosting di server berbasis Linux, perintah ini sangat penting sekali bagi keamanan data Anda. Saya sarankan semua direktori yang tidak perlu Anda tulis di chmod 100 (jika Apache jalan sebagai current user (Anda)) atau di chmod 501 jika Apache jalan sebagai www-data atau nobody (user lain).

10.  Chown
Merubah user ID (owner) sebuah file atau direktori
 $ '''chown''' <user id> <file>
11.  Cp
Untuk menyalin file atau copy. Misalnya untuk menyalin file1 menjadi file2:
 $ '''cp''' <file1> <file2>
12.  Fg
Mengembalikan suatu proses yang dihentikan sementar(suspend) agar berjalan kembali di foreground. Lihat juga perintah bg diatas.
13.  Find
Untuk menemukan dimana letak sebuah file. Perintah ini akan mencari file sesuai dengan kriteria yang Anda tentukan. Sintaksnya adalah perintah itu sendiri diikuti dengan nama direktori awal pencarian, kemudian nama file (bisa menggunakan wildcard, metacharacters) dan terakhir menentukan bagaimana hasil pencarian itu akan ditampilkan. Misalnya akan dicari semua file yang berakhiran .doc di current direktori serta tampilkan hasilnya di layar:
 $ '''find''' . -name *.doc -print
Contoh hasil:
 . /public/docs/account.doc
 . /public/docs/balance.doc
 . /public/docs/statistik/prospek.doc
 ./public/docs/statistik/presconf.doc
14.  Grep
''Global regular expresion parse'' atau '''grep''' adalah perintah untuk mencari file-file yang mengandung teks dengan kriteria yang telah Anda tentukan.
Format perintah:
 $ '''grep''' <teks> <file>
Misalnya akan dicari file-file yang mengandung teks marginal di current direktori:
 $ '''grep''' marginal <file>
diferent.doc: Catatan: perkataan marginal luas dipergunakan di dalam ilmu ekonomi
prob.rtf: oleh fungsi hasil marginal dan fungsi biaya marginal jika fungsi
prob.rtf: jika biaya marginal dan hasil marginal diketahui maka biaya total
15.  Gzip
Ini adalah software kompresi zip versi GNU, fungsinya untuk mengkompresi sebuah file. Sintaksnya sangat sederhana:
 $ '''gzip''' <namafile>
Walaupun demikian Anda bisa memberikan parameter tertentu bila memerlukan kompresi file yang lebih baik, silakan melihat manual page-nya. Lihat juga file '''tar''', '''unzip''' dan '''zip'''.
16.  Halt
Perintah ini hanya bisa dijalankan oleh super useratau Anda harus login sebagai root. Perintah ini untuk memberitahu kernel supaya mematikan sistem atau shutdown.
17.  Hostname
Untuk menampilkan host atau domain name sistem dan bisa pula digunakan untuk mengesset nama host sistem.
Contoh pemakaian:
 [user@localhost mydirectoryname] $ '''hostname'''
 localhost.localdomain
18.  Kill
Perintah ini akan mengirimkan sinyal ke sebuah proses yang kita tentukan. Tujuannya adalah menghentikan proses.
Format penulisan:
 $ '''kill''' <sinyal> <pid>
PID adalah nomor proses yang akan di hentikan.
Tidak tahu PID proses mana yang mau dibunuh? Cobalah bereksperimen dengan perintah:
 '''ps''' aux | grep <myusername>
19.  Less
Fungsinya seperti perintah '''more'''.
[[Berkas:Contoh.jpg]]
20.  Login
Untuk masuk ke sistem dengan memasukkan login ID atau dapat juga digunakan untuk berpindah dari user satu ke user lainnya.
<ref>

21.  Testing
{| class="wikitable"
<gallery>
|-
! Teks judul !! Teks judul !! Teks judul
|-
| Teks sel || Teks sel || Teks sel
|-
| Teks sel || Teks sel || Teks sel
|-
| Teks sel || Teks sel || Teks sel

</gallery>
<br />
|}
</ref>
22.  Logout
Untuk keluar dari sistem.
23.  Ls
Menampilkan isi dari sebuah direktori seperti perintah '''dir''' di DOS. Anda dapat menggunakan beberapa option yang disediakan untuk mengatur tampilannya di layar. Bila Anda menjalankan perintah ini tanpa option maka akan ditampilkan seluruh file nonhidden(file tanpa awalan tanda titik) secara alfabet dan secara melebar mengisi kolom layar. Option -la artinya menampilkan seluruh file/all termasuk file hidden(file dengan awalan tanda titik) dengan format panjang.
24.  Man
Untuk menampilkan manual page atau teks yang menjelaskan secara detail bagaimana cara penggunaan sebuah perintah. Perintah ini berguna sekali bila sewaktu-waktu Anda lupa atau tidak mengetahui fungsi dan cara menggunakan sebuah perintah.
 $ man <perintah>
Untuk keluar dari halaman manual, tekan tombol "q"

25.  Mesg
Perintah ini digunakan oleh user untuk memberikan ijin user lain menampilkan pesan dilayar terminal. Misalnya mesg Anda dalam posisi y maka user lain bisa menampilkan pesan di layar Anda dengan write atau talk.
 $ '''mesg''' y atau mesg n Gunakan '''mesg n''' bila Anda tidak ingin diganggu dengan tampilan pesan-pesan dari user lain.
26.  Mkdir
Membuat direktori baru, sama dengan perintah md di DOS. Contoh : mkdir <nama folder> kemudian enter. $mkdir mahasiswa . Mempaging halaman, seperti halnya less
27.  Mount
Perintah ini akan me-mount filesystem ke suatu direktori atau mount-point yang telah ditentukan. Hanya superuser yang bisa menjalankan perintah ini. Untuk melihat filesystem apa saja beserta mount-pointnya saat itu, ketikkan perintah mount. Perintah ini dapat Anda pelajari di bab mengenai filesystem. Lihat juga perintah '''umount'''.
 $ '''mount'''
 /dev/hda3 on / type ext2 (rw)
 none on /proc type proc (rw)
 /dev/hda1 on /dos type vfat (rw)
 /dev/hda4 on /usr type ext2 (rw)
 none on /dev/pts type devpts (rw,mode=0622)
28.  Mv
Untuk memindahkan file dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Bila argumen yang kedua berupa sebuah direktori maka mv akan memindahkan file ke direktori tersebut. Bila kedua argumen berupa file maka nama file pertama akan menimpa file kedua. Akan terjadi kesalahan bila Anda memasukkan lebih dari dua argumen kecuali argumen terakhir berupa sebuah direktori.
29.  Nano
Salah satu editor di linux, seperti halnya notepad di windows. Contoh untuk mengedit suatu file.
 $ '''nano''' /etc/apt/sources.list
Setelah selesai untuk menyimpan menggunakan ctrl+o dan untuk keluar menggunakan ctrl+x
30.  Passwd
Digunakan untuk mengganti password. Anda akan selalu diminta mengisikan password lama dan selanjutnya akan diminta mengisikan password baru sebanyak dua kali. Password sedikitnya terdiri dari enam karakter dan sedikitnya mengandung sebuah karakter.

31.  Pwd
Print working directory, atau untuk menampilkan nama direktori dimana Anda saat itu sedang berada.
32.  Rm
Untuk menghapus file dan secara default rm tidak menghapus direktori. Gunakan secara hati-hati perintah ini terutama dengan option -r yang secara rekursif dapat mengapus seluruh file.
Sekali lagi: '''Hati-hati dengan perintah ini!'''
33.  Rmdir
Untuk menghapus direktori kosong.
34.  Scp
Untuk menyalin file dari satu host ke host lainnya. contoh mengirim file buku.txt dari host 192.168.1.1 dengan user aku.
 $ '''scp''' aku@192.168.1.1:/home/buku.txt /home/
35.  Shutdown
Perintah ini untuk mematikan sistem, seperti perintah halt. Pada beberapa sistem anda bisa menghentikan komputer dengan perintah shutdown -h now dan merestart sistem dengan perintah shutdown -r now atau dengan kombinasi tombol Ctr-Alt-Del..
36.  Su
Untuk login sementara sebagai user lain. Bila user ID tidak disertakan maka komputer menganggap Anda ingin login sementara sebagai super user atau root. Bila Anda bukan root dan user lain itu memiliki password maka Anda harus memasukkan passwordnya dengan benar. Tapi bila Anda adalah root maka Anda dapat login sebagai user lain tanpa perlu mengetahui password user tersebut.
37.  Tail
Menampilkan 10 baris terakhir dari suatu file. Default baris yang ditampilkan adalah 10 tapi Anda bisa menentukan sendiri berapa baris yang ingin ditampilkan:
 $ tail <jumlah baris> <file file ....>
38.  Talk
Untuk mengadakan percakapan melalui terminal. Input dari terminal Anda akan disalin di terminal user lain, begitu sebaliknya.
39.  Tar
Menyimpan dan mengekstrak file dari media seperti tape drive atau hard disk. File arsip
tersebut sering disebut sebagai file tar. Sintaknya sebagai berikut:
 $ '''tar''' <aksi> <option> <file atau direktori>

Contoh:
 $ '''tar''' -czvf namaFile.tar.gz /nama/direktori/*
Perintah di atas digunakan untuk memasukkan semua isi direktori, lalu dikompres dengan format tar lalu di zip dengan gzip, sehingga menghasilkan sebuah file bernama namaFile.tar.gz
 $ '''tar''' -xzvf namaFile.tar.gz
Perintah di atas untuk mengekstrak file namaFile.tar.gz
40.  Umount
Adalah kebalikan dari perintah mount, yaitu untuk meng-unmount filesystem dari mount-pointnya. Setelah perintah ini dijalankan direktori yang menjadi mount-point tidak lagi bisa digunakan.
 # '''umount''' <filesystem>
41.  unalias
Kebalikan dari perintah alias, perintah ini akan membatalkan sebuah alias. Jadi untuk membatalkan alias dir seperti telah dicontohkan diatas, gunakan perintah:
 $ '''unalias''' dir
42.  Unzip
Digunakan untuk mengekstrak atau menguraikan file yang dikompres dengan zip. Sintaknya sederhana dan akan mengekstrak file yang anda tentukan:
 $ '''unzip''' <namafile>
Lihat juga perintah-perintah '''gzip''' dan '''unzip'''.
43.  Wall
Mengirimkan dan memberitahu tentang isi pesan dan menampilkannya di terminal tiap user yang sedang login. Perintah ini berguna bagi superuser atau root untuk memberikan peringatan ke seluruh user, misalnya pemberitahuan bahwa server sesaat lagi akan dimatikan.
 # wall Dear, everyone..... Maaf Saya LAgi Marah, server akan saya matikan 10 menit lagi.
44.  Who
Untuk menampilkan siapa saja yang sedang login dan aktif / sedang menjalankan program . Perintah ini akan menampilkan informasi mengenai login name, jenis terminal, waktu login dan remote hostname untuk setiap user yang saat itu sedang login. Misalnya:
 $ '''who'''
 root ttyp0 May 22 11:44
 flory ttyp2 May 22 11:59
 pooh ttyp3 May 22 12:08

45.  Xhost +
Perintah ini digunakan untuk memberi akses atau menghapus akses(xhost -) host atau user ke sebuah server X.
46.  Xset
Perintah ini untuk mengeset beberapa option di X Window seperti bunyi bel, kecepatan mouse, font, parameter screen saver dan sebagainya. Misalnya bunyi bel dan kecepatan mouse dapat Anda set menggunakan perintah ini:
 $ '''xset''' b <volume> <frekuensi> <durasi dalam milidetik>
 $ '''xset''' m <akselerasi> <threshold>
47.  Zip
Perintah ini akan membuat dan menambahkan file ke dalam file arsip zip. Lihat juga perintah gzip dan unzip.
48.  Any_Command –Help
Menampilkan keterangan bantu tentang pemakaian perintah. “–help” sama dengan perintah pada DOS “/h”.
49.  Sudo
SuperUser Do, mendapatkan akses root atau administrator pada user biasa tanpa harus login sebagai root user
50.  Ls -Al
Melihat seluruh isi file pada direktori aktif beserta file hidden, lalu ditampilkan layar per layar.
51.  Cd Directory
Change directory. Menggunakan cd tanpa nama direktori akan menghantarkan anda ke home direktori. Dan cd – akan menghantarkan anda ke direktori sebelumnya.
52.  Cp /Source /Destination
Mengopi suatu file, gunakan cp -r untuk copy suatu directory
53.  Mcopy /Source /Destination
Mengcopy suatu file dari/ke dos filesystem.
Contoh mcopy a:autoexec.bat ~/junk . Gunakan man mtools untuk command yang sejenis : mdir, mcd, mren, mmove, mdel, mmd, mrd, mformat….

54.  Mv /Source /Destination
Memindahkan atau mengganti nama file
ln -s source destination Membuat Simbolic Links, contoh ln -sf /usr/X11R6/bin/XF86_SVGA /etc/X11/X, membuat Simbolic link dari file XF86_SVGA ke
55.  Rm /Files
Menghapus file
56.  Mkdir /Directory
Membuat direktori baru
57.  Rmdir /Directory
Menghapus direktori yang telah kosong
58.  Rm -R /Files
(recursive remove) Menghapus file, direktori dan subdirektorinya. Hati-hati menggunakan perintah ini apabila anda login sebagai root, karena root dengan mudah dapat menghapus seluruh file pada sistem dengan perintah di atas, tidak ada perintah untuk undelete di Linux
59.  More Filename
Untuk melihat isi suatu file, dengan tambahan perintah more, maka isi file tersebut ditampilkan layar per layar.
60.  less filename
Melihat suatu file layar per layar, dan tekan tombol “q” apabila ingin keluar,
61.  Pico Filename
Edit suatu text file.
62.  Pico -W Filename
Edit suatu text file, dengan menonaktifkan fungsi word wrap, sangat berguna untuk mengedit file seperti /etc/fstab.
63.  lynx file.html
Melihat file html atau browse ke net dengan text mode, dimana gambar/image tidak dapat ditampilkan, tapi lynx adalah suatu browser yang sangat cepat, sangat berguna bila anda hanya menginginkan suatu artikel tanpa image.

64.  tar -zxvf filename.tar.gz
Meng-untar sebuah file tar sekaligus meng-uncompress file tersebut (*.tar.gz atau *.tgz), untuk meletakkannya direktori yg diinginkan tambahkan option -C direktori, contoh tar -zxvf filename.tar.gz -C /opt (meletakkan file tersebut di direktori /opt
65.  Tar -Xvf Filename.Tar
Meng-untar sebuah file tar yang tidak terkompress (*.tar).
66.  Gunzip Filename.Gz
Meng-uncompress sebuah file zip (*.gz” or *.z). dengan menggunakan gzip (juga zip atau compress) jika anda menginginkan mengompress file.
67.  Bunzip2 Filename.Bz2
Meng-uncompress file dengan format (*.bz2) dengan utiliti “bzip2″, digunakan pada file yang besar.
68.  Unzip Filename.Zip
Meng-uncompress file dengan format (*.zip) dengan utiliti “unzip” yang kompatibel dengan pkzip for DOS.
69.  Find / -name “filename”
Mencari “filename” pada komputer anda dimulai dengan direktori /. Namafile tersebut mungkin saja berisi wildcard (*,?).
70.  Locate Filename
Mencari file dengan string “filename”. Sangat mudah dan cepat dari perintah di atas.
71.  Talk Username1
Berbicara dengan keyboard dengan user lain yg sedang login pada mesin kita (atau gunakan talk username1@machinename untuk berbicara dengan komputer lain). Untuk menerima undangan percakapan, ketikkan talk username2. Jika seseorang mencoba untuk berbicara dengan anda dan itu dirasakan mengganggu, anda bisa menggunakan perintah mesg n untuk menolak pesan tersebut. Dan gunakan perintah who atau rwho untuk melihat siapa user yang mengganggu tersebut.
72.  mc
Midnight Commander sebagai file manager, cepat dan bagus.
73.  Telnet Server
Untuk menghubungkan komputer kita ke komputer lain dengan menggunakan protokol TELNET. Gunakan nama mesin atau Nomor IP mesin, dan anda akan mendapatkan prompt login name dari mesin tersebut, masukkan passwordnya, oh ya .. anda juga harus punya account di mesin remote tersebut. Telnet akan menghubungkan anda dengan komputer lain dan membiarkan anda untuk mengoperasikan mesin tersebut. Telnet sangat tidak aman, setiap yang anda ketik menjadi “open text”, juga dengan password anda! Gunakan ssh alih-alih telnet untuk mengakses mesin secara remote.
74.  Ssh User@Ipaddress
(Secure Shell) Untuk mengakses mesin lain,
75.  Rlogin User@Ipaddress
(remote login) Menghubungkan anda kekomputer lain. Loginname dan password, tetapi apabila account anda tersebut telah dipakai, maka anda akan mendapatkan pesan kesalahan pada password anda. Sangat tidak aman juga, gunakan ssh sebagai gantinya
76.  Rsh User@Ipaddress
(remote shell) Jalan lain untuk menghubungkan anda ke remote machine. Apabila login name/password anda sedang dipakai di remote mesin tsb, maka password anda tidak akan berlaku. Idem dengan rlogin, gantikan dengan ssh.
77.  Ftp User@Ipaddress
Ftp ke mesin lain, ini sangat berguna untuk mengopy file ke/dari remote mesin. Juga tidak aman, gunakan scp dari keluarga ssh sebagai gantinya.
78.  Scp /Source /Destination
(secure copy) untuk copy file ke atau dari mesin lain, contoh scp user@ipaddress:/source /destination
minicom Program Minicom (dapat dikatakan seperti “Procomm/Hyperterminal for Linux”).
79.  Program_Name
Menjalankan program pada direktori aktif, yang mana tidak terdapat pada PATH anda
80.  Xinit
Menjalankan X-window server (tanpa windows manager).
81.  Startx
Menjalankan X-window server dan meload default windows manager. Sama seperti perintah “win” under DOS dengan Win3.1
82.  Startx — :1
Menjalankan sesi X-windows berikutnya pada display 1 (default menggunakan display 0). Anda dapat menjalankan banyak GUI terminal secara bersamaan, untuk pindah antar GUI gunakan , , etc, tapi ini akan lebih banyak memakan memori.

83.  Xterm
(pada X terminal) ,menjalankan X-windows terminal. Untuk keluar ketikkan exit
84.  Xboing
(pada X terminal). Sangat lucu deh …., seperti games-games lama …..
gimp (pada X terminal) Program image editor yang sangat bagus, bisa disamakan dengan Adobe Photoshop, yang membedakan adalah program ini gratis.
85.  Netscape
(pada X terminal) menjalankan netscape, versi pada waktu tulisan ini dibuat telah mencapai versi 4.7
netscape -display host:0.0 (pada X terminal) menjalankan netscape pada mesin yang aktif dan menampilkan outputnya pada mesin yang bernama host display 0 screen 0. Anda harus memberikan akses untuk mesin aktif untuk menampilkannya pada mesin host dengan perintah xhost
86.  Shutdown -H Now
(sebagai root) Shut down sistem. Umumnya digunakan untuk remote shutdown. Gunakan untuk shutdown pada konsol (dapat dijalankan oleh user).
87.  Halt
reboot (sebagai root) Halt atau reboot mesin. Lebih simple dari perintah di atas.
88.  Man Topic
Menampilkan daftar dari sistem manual pages (help) sesuaidengan topic. Coba man man. lalu tekan q untuk keluar dari viewer. Perintah info topic Manual pages dapat dibaca dilhat dengan cara any_command –help.
89.  Apropos Topic
Menampilkan bantuan manual berdasarkan topik..
90.  Pwd
Melihat direktori kerja saat ini
91.  Hostname
Menampilkan nama local host (mesin dimana anda sedang bekerja). Gunakan perintah netconf (sebagai root) untuk merubah nama host dari mesin tersebut, atau edit file /etc/hosts

92.  Whoami
Mencetak login name anda
93.  Id Username
Mencetak user id (uid) atau group id (gid)
94.  Date
Mencetak atau merubah tanggal dan waktu pada komputer, contoh merubah tanggal dan waktu ke 2000-12-31 23:57 dengan perintah: date 123123572000
95.  Time
Melihat jumlah waktu yg ditangani untuk penyelesaian suatu proses + info lainnya. Jangan dibingungkan dengan perintah date
who Melihat user yang login pada komputer kita.
96.  Rwho -A
Melihat semua user yg login pada network anda. Layanan perintah rwho ini harus diaktifkan, jalankan setup sebagai root untuk mengaktifkannya.
97.  Finger Username
Melihat informasi user, coba jalankan; finger root
98.  Last
Melihat user sebelumnya yang telah login di komputer.
99.  Uptime
Melihat jumlah waktu pemakaian komputer oleh seseorang, terhitung proses reboot terakhir.
100.                      Ps
(=print status) Melihat proses-proses yang dijalankan oleh user
101.                      Ps Aux
Melihat seluruh proses yang dijalankan, walaupun tanpa terminal
102.                      Uname -A
Informasi system kernel anda
103.                      Free
Informasi memory (dalam kilobytes).

104.                      Df -H
(=disk free) Melihat informasi pemakaian disk pada seluruh system (in human-readable form)
105.                      Du / -Bh
(=disk usage) Melihat secara detil pemakaian disk untuk setiap direktori, dimulai dari root (in human legible form).
106.                      Cat /Proc/Cpuinfo
Cpu info. Melihat file pada /proc directori yang bukan merupakan file nyata (not real files).
107.                      Cat /Proc/Interrupts
Melihat alamat interrupt yang dipakai
108.                      Cat /Proc/Version
Melihat Versi dari Linux dan informasi lainnya.
109.                      Cat /Proc/Filesystems
Melihat filesystem yang digunakan.
110.                      Cat /Etc/Printcap
Melihat printer yang telah disetup