Pages

Sunday 20 November 2011

ASAL RAJAGUKGUK

Asal muasal kampung Rajagukguk dan semua marga Aritonang adalah di Muara, yang terletak di tepi Danau Toba, sekarang termasuk wilayah Kabupaten Tapanuli Utara. Sebagian besar dari penduduk di sana hingga saat ini adalah bermarga Aritonang.
Walaupun pada masa-masa kemudian terjadi banyak penyebaran marga Aritonang ke berbagai daerah lainnya karena perantauan yang menjadikan mereka sebagai marga penumpang hidup, berketurunan dan berkembang di sana hingga saat ini.

Muara sebagai Bonapasogit (kamoung asal muasal) marga Aritonang pada masa lalu merupakan daerah yang cukup terpencil di tepian danau Toba, dan relative jauh dari kampung-kampung lainnya. Diperkirakan interaksi sosial dan ekonomi dengan daerah lain agak susah dilakukan dalam waktu yang singkat seperti saat ini.
Hal ini pulalah yang diduga menyebabkan banyak terjadinya perkawinan diantara Marga Aritonang (antara Ompusunggu dengan Rajagukguk atau dengan Simaremare dan sebaliknya.)
Catatan : Hingga saat ini tetap diberlakukan larangan secara adat menikah sesama anak Marga Aritonang. Misalnya sesama Ompusunggu, sesama Rajagukguk dan sesama Simaremare.

Perkawinan antara ketiga cabang marga Aritonang ini sudah menjadi suatu fenomena cukup lazim di dalam keluarga marga Aritonang di Muara. Hal ini cukup logis pada masa lalu karena kurangnya pergaulan ke luar kampung dan jauhnya jarak tempuh ke kampung lainnya pada masa itu yang memakan waktu cukup lama. Keterbatasan ini menyebabkan mereka yang tidak merantau keluar kampung pada masanya, akhirnya ada yang menikahi sesama marga Aritonang (beda cabang).

Itulah sebabnya saat ini cukup banyak keturunan Marga Aritonang yang kerap lebih suka menggunakan marga cabangan saja (Ompusunggu, Rajagukguk, atau Simaremare). Karena orang tua mereka atau salah satu leluhurnya dahulu menikah dengan sesama Aritonang. Sehingga keturunannya akan menggunakan marga cabang Aritonang dari pihak Bapaknya.

  Fenomena perawinan antara anak marga dalam 1 marga induk ini tidak hanya terjadi pada marga Aritonang saja. Akan tetapi sudah menjadi fenomena yang cukup lazim juga diantara marga2 keturunan Lottung lainnya.
Yang terlihat secara umum adalah aturan adat ketat seperti pada Kelompok Parna yang mengharamkan perkawinan antara marga dalam kelompok Parna, tidak begitu kuat dalam tubuh anak-anak marga keturunan Raja Lottung.

6 comments:

Unknown said...

nice info........
visit balik ya http://kingelectrin.blogspot.com/

Unknown said...

Good job appara

Unknown said...

Dari manakah asal muasal keturunan raja gukguk itu yang pertanyaan say...?

Marlon Brando Rajagukguk said...

asalnya darimana ? dan mengenai ular yang ada dimuara ?
apakah betul ?

Unknown said...

manukkun majo bapa
idia paridi2an ni namboru ta

lest0narit0nang said...

Dari Muara

Post a Comment